Hmm... sengaja atau tidak, sabtu kemaren saya nemenin kakak belanja ke
pasar pagi di sebuah kota di Sumbar. Waktu itu lumayan pagi, jam baru
menunjukan pukul 06.30. Pagi sekali. Namun, suasana pasar... wuissh, sudah
rame. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang baru datang,
ada yang angkat-angkat barang dagangan, transaksi juga, macam-macam deh
pokoknya.
Saya parkir motor dan coba untuk terlibat dalam suasana tersebut,
masuk pasar.
Ketika sudah terlibat, berbagai macam perlawanan mulai muncul dalam
fikiran saya dan melahirkan sebuah statement
: Ooo, ternyata seperti ini kehidupan!!!
Bukan sesuatu yang baru sih sebenarnya bagi saya, tapi yaa... baru
merasakan.
Ternyata hidup itu tantangan, hidup itu keras, hidup itu terkadang
tidak adil, dan lain-lain. Sebagian kecil sudah tergambar suasana pasar
tersebut.
Baru beberapa langkah dari tempat parkir, sudah ada pedagang yang
duduk manis di belakang dagangannya untuk jualan. Beberapa langkah samping kiri
dan kanan pedangang tersebut juga sudah ada pedagang lain. Macam-macam yang
diperjual belikan. Masing-masing punya barang dagangan dan cara berjualannya
unik-unik. Yaah... yang penting bisa menarik pembeli.
Perlahan saya coba melirik satu per satu pedagang berikut juga barang
dagangannya. Setiap lirikan selalu menimbulkan pertanyaan dalam fikiran. Oo..
jualan ini ya? Kok jualan ini?? Lha, itu diperjual belikan juga?? Bermanfaat ga
sih????
Ribuan pertanyaan muncul. Mulai yang pantas, sampai yang tidak pantas
menurut saya (mulai dari buah-buahan, sayuran, sampai dedaunan).
Sambil berjalan, saya alihkan pandangan ke yang lain. Tanpa sengaja,
pandangan saya merambat pada seseorang yang lagi bawa gerobak dorong. Siapa
dia??? Yups, benar. Jasa angkutan barang (bahasa kerennya, kayak cargo gitu).
Dengan sebuah gerobak dorong mengarungi pasar dipagi hari, dengan harapan ada
yang menyewa untuk mengangkut barang ke dalam pasar. Ini demi apa??? Tidak lain
dan tidak bukan juga untuk kehidupan. Kejam....
Itu baru garda depannya pasar, belum masuk ke bagian dalam. Ternyata
bagian dalam tidak (tidak jauh bedanya dengan kodisi luar maksud saya). Berbagai
persaingan terjadi. Pelakunya tidak hanya dari kalangan yang muda saja, yang
tua pun juga ikut. Tak seharusnya mereka (kalangan tua) berkecimpung lagi
disuasana seperti ini. Mereka seharusnya ada dirumah, menikmati masa tua
bersama anak dan cucu. Tetapi tidak, kehidupan tidak bersahabat dengan mereka.
Mereka juga harus merasakan pahit hidup dimasa tua...
Seperti itu potret kehidupan di satu sisi (kehidupan pasar). Potret
seperti apa yang kita mau untuk kehidupan kita??? Semua dikembalikan kepada
kita.
Firman Allah Q.S Ar Ra'd : 11
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."
Wallahu a'lam...