Selasa, 19 Maret 2013

Sisi Lain Potret Kehidupan



Hmm... sengaja atau tidak, sabtu kemaren saya nemenin kakak belanja ke pasar pagi di sebuah kota di Sumbar. Waktu itu lumayan pagi, jam baru menunjukan pukul 06.30. Pagi sekali. Namun, suasana pasar... wuissh, sudah rame. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang baru datang, ada yang angkat-angkat barang dagangan, transaksi juga, macam-macam deh pokoknya.
Saya parkir motor dan coba untuk terlibat dalam suasana tersebut, masuk pasar.
Ketika sudah terlibat, berbagai macam perlawanan mulai muncul dalam fikiran saya dan melahirkan sebuah statement : Ooo, ternyata seperti ini kehidupan!!!
Bukan sesuatu yang baru sih sebenarnya bagi saya, tapi yaa... baru merasakan.
Ternyata hidup itu tantangan, hidup itu keras, hidup itu terkadang tidak adil, dan lain-lain. Sebagian kecil sudah tergambar suasana pasar tersebut.
Baru beberapa langkah dari tempat parkir, sudah ada pedagang yang duduk manis di belakang dagangannya untuk jualan. Beberapa langkah samping kiri dan kanan pedangang tersebut juga sudah ada pedagang lain. Macam-macam yang diperjual belikan. Masing-masing punya barang dagangan dan cara berjualannya unik-unik. Yaah... yang penting bisa menarik pembeli.
Perlahan saya coba melirik satu per satu pedagang berikut juga barang dagangannya. Setiap lirikan selalu menimbulkan pertanyaan dalam fikiran. Oo.. jualan ini ya? Kok jualan ini?? Lha, itu diperjual belikan juga?? Bermanfaat ga sih????
Ribuan pertanyaan muncul. Mulai yang pantas, sampai yang tidak pantas menurut saya (mulai dari buah-buahan, sayuran, sampai dedaunan).
Sambil berjalan, saya alihkan pandangan ke yang lain. Tanpa sengaja, pandangan saya merambat pada seseorang yang lagi bawa gerobak dorong. Siapa dia??? Yups, benar. Jasa angkutan barang (bahasa kerennya, kayak cargo gitu). Dengan sebuah gerobak dorong mengarungi pasar dipagi hari, dengan harapan ada yang menyewa untuk mengangkut barang ke dalam pasar. Ini demi apa??? Tidak lain dan tidak bukan juga untuk kehidupan. Kejam....
Itu baru garda depannya pasar, belum masuk ke bagian dalam. Ternyata bagian dalam tidak (tidak jauh bedanya dengan kodisi luar maksud saya). Berbagai persaingan terjadi. Pelakunya tidak hanya dari kalangan yang muda saja, yang tua pun juga ikut. Tak seharusnya mereka (kalangan tua) berkecimpung lagi disuasana seperti ini. Mereka seharusnya ada dirumah, menikmati masa tua bersama anak dan cucu. Tetapi tidak, kehidupan tidak bersahabat dengan mereka. Mereka juga harus merasakan pahit hidup dimasa tua...
Seperti itu potret kehidupan di satu sisi (kehidupan pasar). Potret seperti apa yang kita mau untuk kehidupan kita??? Semua dikembalikan kepada kita.
Firman Allah Q.S Ar Ra'd : 11

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia."

Wallahu a'lam...

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
;